Marah atau dalam islam disebut Ghodob adalah salah satu prilaku tercela.
Marah adalah emosi normal yang dimiliki oleh semua orang. Sama seperti perasaan cemas atau stres, marah juga dapat memberi manfaat baik bila diekspresikan dengan cara yang sehat dan cepat dikendalikan. Faktanya, marah dapat membantu beberapa orang untuk berpikir lebih rasional. Namun, tahukah Anda bahwa jika Anda terbiasa dengan terbawa emosi, itu akan berdampak buruk bagi kesehatan? Bila Anda sering marah-marah, ketahui dampak negatif untuk kesehatan, yaitu:
Dilansir dari Harvard Health Publishing, penelitian menunjukkan bahwa dalam dua jam setelah ledakan amarah, seseorang berisiko lebih tinggi mengalami nyeri dada (angina), serangan jantung, atau risiko irama jantung.
Bila Anda sering marah-marah, sebaiknya hati-hati, sebab juga berisiko mengalami stroke. Kondisi ini terjadi akibat bekuan darah ke otak atau pendarahan di dalam otak naik menjadi lebih tinggi setelah ledakan amarah.
Anda yang sering marah-marah mungkin juga akan lebih mudah jatuh sakit. Para ilmuwan di Universitas Harvard menemukan pada orang sehat, bahwa hanya meminta mereka untuk mengingat pengalaman marah dari masa lalu, dapat menyebabkan penurunan selama enam jam dalam kadar antibodi imunoglobulin A, yaitu garis pertahanan pertama sel melawan infeksi, memperburuk kecemasan. Bila Anda memiliki gangguan kecemasan, penting untuk diperhatikan bahwa kecemasan dan kemarahan sering berjalan beriringan.
Ditemukan adanya kaitan antara depresi dengan agresi dan ledakan amarah, terutama pada pria. Orang yang mengalami depresi sering menunjukkan kemarahan pasif, yaitu cenderung menyimpan amarah mereka daripada mengambil tindakan.
Meskipun Anda bukan seorang perokok, Anda tetap bisa merusak paru-paru bila Anda sering marah-marah. Berdasarkan hasil penelitian sekelompok ilmuwan Universitas Harvard terhadap 670 pria selama 8 tahun, pria yang keseringan marah memiliki kapasitas paru-paru yang memburuk secara signifikan yang meningkatkan risiko mereka mengalami masalah pernapasan. Para peneliti juga berpendapat bahwa peningkatan hormon stres saat marah dapat menciptakan peradangan di saluran udara.
Ternyata jika keseringan marah, dampak negatifnya sangat banyak ya untuk tubuh kita. Daripada keseringan marah, Anda bisa curhat mengenai masalah yang Anda alami pada orang yang Anda percaya, dan melakukan kegiatan positif sesuai hobi Anda. (Sumber: halodoc.com).
Tinggalkan Komentar